top of page

Ritchie

  • eed
  • Feb 1, 2016
  • 4 min read

Ritchie

.....saat itu yg ada dipikiran hanya ingin segera berada di rumah sakit masih terekam dengan jelas hari itu, hari yang betul2 tidak pernah saya bayangkan... ya....skalipun hati kecil pernah menginginkan agar hari itu datang karna ketidaksanggupan untuk melihat dirinya berjuang menghadapi sakitnya...tapi sebagai manusia rasa sakit kehilangan pasti ada...

24 Januari 2007, masih rinci kuingat... seperti biasanya setiap kali Ichie demikian kami memanggilnya dari nama aslinya Ritchie harus masuk dan opname di Rumah Sakit, saya selalu berusaha setiap kali pulang dari kantor untuk menjenguknya terlebih dahulu sama seperti hari itu... y hari itu sudah sejak beberapa hari Ichie (saya tidak menyebutnya sebagai anak...sy lebih senang menyebutkan namanya seolah dia bagian yg masih ada buat saya) kembali harus di opname karena batuk yang menderanya tidak pernah ada pikiran bahwa hari itu akan tiba, hari itu rabu berjalan seperti biasanya tidak pernah ada keanehan sejak pagi..seperti biasa saya masuk bekerja dan menyelesaikan kerjaan seperti biasanya.. sejak Ichie diopname dia selalu dijaga oleh neneknya di rumah sakit karna ibunya baru saja melahirkan adik kembar Ichie...


Sore itu seperti biasanya saya menyempatkan diri untuk singgah menengoknya di Ruang perawatan anak.. ya saat saya tiba memang ada yang lain dari hari biasanya...saat menginjakkan kaki dipintu masuk kamar anak tiba-tiba Ichie tersenyum dan tertawa...sampai ibu-ibu dari anak2 yang dirawat satu ruangan dengan Ichie heran dan berkata "heiiii sehat sekali mi Ichie datang bapaknya tawwa, langsung tertawa senang...."

itu hal yg pertama dan masih saya ingat jelas kata2 itu keluar dari ibu yang anaknya juga dirawat sekamar dengan Ichie. saya juga sedikit kaget melihat perubahannya, namun sebagai orang tua saya sangat senang sekali... neneknya pun sampai merasa heran dan sempat mengeluarkan bahasa..."pertamakalinya tersenyum dan tertawa lagi sejak masuk opname.." karena saat itu saya yang baru pulang bekerja masih dalam kondisi yang sedikit berdebu dan kotor, jadi saya hanya menggendongnya sebentar dan sambil menciumnya saya mengungkapkan rasa bahagia melihat kondisinya.. setelah beberapa menit kemudian...saya serahkan kembali ke neneknya dan berkata " saya kerumah dulu minum kopi dan istirahat sejenak kemudian balik lagi kesini untuk menemani Ichie... ......hujan deras malam itu tidak bisa menghalangi lariku menuju rumah sakit, sandal yang putus tidak kupedulikan lagi yang ada dipikiranku adalah segera harus berada di rumah sakit.

sore sebelumnya setelah menyempatkan menengok Ichie di Rumah sakit, saya pulang dan menuju kerumah orang tua di soroako saya mandi kemudian minum kopi lalu sejenak membaringkan tubuh dikursi... baru beberapa menit saya berbaring sambil menonton hujan kemudian turun...yaaa pikiran saya saat itu kondisi Ichie sudah agak membaik jadi biarlah saya sedikit menambah waktu istirahatku sambil menunggu hujan reda... betul2 tidak pernah terduga...baru sekitar setengah jam tertidur saya dikejutkan oleh bapak mertua yang tiba dirumah dalam kondisi yang basah kuyup dan kelihatan sangat tergesa gesa.. yang ada dipikiranku saat itu bahwa ada sesuatu yang tidak beres...dan dikuatkan dengan kata2 dan sikap bapak yang seolah berusaha tenang berkata "masuk ko bede segera di Rumah Sakit...dokter mau ketemu dan bicara" tapi dari bahasa tubuhnya dan kondisinya yang basah kuyup saya yakin ada yang lain... saat itu juga saya langsung bergegas mengambil sandal dan langsung berlari menuju rumah sakit yang jaraknya tidak begitu jauh... saya bisa saja menggunakan motor saat itu tapi entah kenapa tidak terpikirkan lagi yang ada saya langsung lari meninggalkan bapak dirumah, ditengah jalan sandal yang saya gunakan putus namun dengan segera saya lepas saja dan berlari kembali tanpa menggunakan alas kaki karena yang ada dipikiranku adalah segera harus berada di rumah sakit... seperti rekaman terulang kembali kala Ichie sehat meskipun tidak sesehat anak yang lain...kami selalu membunyikan salah satu mainan kesukaannya...mainan yang kami ambil dari kereta kakak sepupunya...mainan yang bisa mengeluarkan bunyi yang entah kenapa Ichie sangat menyenanginya....kalo mainan itu dibunyikan Ichie akan langsung tertawa.... malam itu saya merasa tegar saat menyaksikan dirinya menarik napas terakhirnya...tapi sekalipun ketegaran itu ada namun saya manusia biasa......... saya orang tua yang harus melihat dengan mata kepala saat terakhir Ichie menarik napasnya dan menghembuskan untuk terakhir kali.... .............sedih ...bahagia... sudah gelap saat saya berlari meninggalkan rumah dalam keadaan hujan yang deras... setibanya di Rumah sakit saya langsung menuju kamar Ichie...saya bisa melihat dengan jelas dadanya ...saat dia menarik napas dengan tersengal2 suster menghampri saya dan saya diminta untuk menemui dokter saat itu... dan saat bertemu dokter dia memanggil saya dengan ketenangan yang luar biasa yang semakin membuat saya merasakan bahwa ada sesuatu yang akan terjadi... "Kami telah berusaha untuk menyembuhkan batuknya dan infeksi pada paru2nya...tapi kelihatannya sudah parah sekali mungkin dikarenakan respirasi dari muntahnya yang semakin memperburuk kondisinya...kita hanya bisa menunggu dan berdoa... bapak ikhlaskan anak bapak..." kata dokter Hancur sekali saya rasakan saat mendengar kata2 dokter yang terakhir....saya hanya bisa iyakan dan berusaha untuk secepatnya kembali kekamar dimana Ichie dirawat.... Saat masuk kembali kekamar untuk menemui Ichie...saya dengan jelas melihat sengal napasnya dalam pelukan neneknya... saya memegangnya, memeluknya, mencium pipinya dan berbisik "bapak ikhlas, pergi mi nak .... " saya masih mendengar kata orang diruangan itu..."ada mi bapaknya, kasih mi bapaknya bu (ditujukan ke neneknya).." ya saya berharap saya pun memeluknya mengantarnya hingga napas terakhirnya...namun pikiran saya saat itu neneknya yang betul2 sudah menemani...menjaganya sejak kecil setiap kali masuk rumah sakit dari soroako hingga makassar dan kembali kesoroako lagi jadi saya besarkan hati karena melihat neneknya yang tidak mampu melepaskan pelukannya dari cucunya saya ikhlaskan Ichie dalam pelukan neneknya...... detik demi detik ...Ichie yang berada dalam pelukan neneknya, berjuang..berusaha menghirup udara dengan tersengal2 saya tidak sedikitpun beranjak dari sisinya...saya memegangnya terus dan selalu membisikkan "bapak Ikhlas nak...bapak Ikhlas" ......runtuh dan seketika hilang perasaan ikhlas saat melihat Ichie menarik napas panjang sambil tersenyum untuk terakhir kalinya .. terasa lama dia menahan napasnya dan menghembuskan tanpa terdengar ditelingaku.. sedih dan hancur saat mengetahui Ichie tidak lagi berusaha menarik napas kembali....... ..........................................

tak lama kemudian saya mengambilnya dari pelukan neneknya yang saat itu sudah tidak punya kekuatan lagi.. lalu dengan perasaan yang saya tidak tau apalagi bentuknya saat itu....yang pasti dengan rasa cintaku saya bisikkan di telinganya "Tuhan Yesus bersamamu nak..." Ritchie dengan bangga saya sebut namamu nak...kau selalu ada dihati kami, kami mencintaimu tapi Tuhan lebih mencintaimu nak.. "Tuhan memberimu tempat disisi Nya....Tuhan Yesus memberkatimu" Amin...


 
 
 

Comments


Featured Posts
!
Recent Posts
!
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 vfoe @rt photoworkz

 Proudly created with vfoe & Wix.com

  • w-facebook
  • w-flickr
bottom of page